watch

Kamis, 17 Februari 2011

Pemanfaatan Media Gambar Grafis

BAB I
PENDAHULUAN


Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang.
 Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang digunakan di dunia pendidikan khususnya untuk sekolah. (Miarso, 1989). Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu.
Sebagai seorang guru, pernahkah anda menghadapi kesulitan dalam menjelaskan suatu meteri pelajaran kepada siswa? Misalnya, anda ingin menjelaskan tentang letak tata surya dan bentuk tata surya dalam dunia nyata kepada siswa SD?
Berbagai cara dapat dilakukan untuk menjelaskan masalah tersebut diatas yang dilakukan dan dipilih oleh guru dalam pembelajaran, namun pertanyaannya adalah cara manakah yang paling efektif? cara pertama sebagai informasi verbal, cara kedua berupa pengalaman nyata, sedang
kan cara ketiga informasi melalui media. Di antara ketiga cara tersebut, cara ketiga adalah cara yang paling bijaksana dilakukan. Media kita perlukan agar pembelajaran lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu makalah ini mengangakt thema tentang pemanfaatan media grafis gambar dalam pembelajaran IPA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. TINJAUAN TEORI
Media Pembelajaran
 Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologi terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sedangkan menurut para pakar bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer (Gagne dan Briggs: 1975). Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.
Dilihat dari varisi penggunaannya, media dapat digunakan baik secara perorangan, kelompok atau siswa dalam jumlah yang sangat banyak (massal).
¡  Media dapat digunakan secara perorangan
Media dapat digunakan oleh seseorang sendirian saja atau istilahnya individual learning, banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas (manual book)  sehingga orang dapat menggunakannya secara mendiri.
¡  Media dapat digunakan secara berkelompok
Pembelajaran dapat berlangsung dengan jumlah siswa yang cukup banyak (big group) atau bersifat kelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 sampai 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 sampai dengan 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok tutor atau guru.
¡  Media yang digunakan secara masal
Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media tersebut secara bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35 mm.
2.2.Media Gambar
Media gambar termasuk ke dalam media visual. Sama dengan media lain, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan penerima sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Supaya proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar. Secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas penyajian ide, menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media gambar berbentuk dua dimensi karena hanya memiliki ukuran panjang dan lebar. Yang termasuk media ganbar adalah gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, kartun, komik, poster, peta dan lain-lain. Media gambar telah sesuai dengan kemajuan teknologi seperti gambar fotografi. Gambar fotografi bisa diperoleh dari berbagai sumber.gambar yang diperoleh dari berbagai sumber dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada tiap jenjang pendidikan dan berbagai displin ilmu (Sudjana 2000: 78).
Kelebihan Media Gambar
(1) Sifatnya konkret, gambar lebih realitis menunjukkan masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
(2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau tidak kita bisa lihat seperti apa adanya. Gambar amat berguna dalam hal ini.
(3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
(4) Gambar dapat mamperjelas suatu masalah.
(5) Siswa mudah memahaminya.
(6) Bisa menampilkan gambar, grafik, atau diagram.
(7) Bisa dipergunakan di dalam kelas, di rumah maupun dalam perjalanan dalam kendaraan.
(8) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.
(9) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik.
 Kelemahan Media Gambar
(1) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
(2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
(3) Ukuranya sangat terbatas untuk kelompok besar.
(4) Gambar suilit di cari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan.
(5) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya.
2.2.Media Gambar dalam Menjelaskan Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, juga tata surya dapaat dinyatakan sebagai jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Dengan terbatasnya jangkauan manusia untuk melihat secara langsung tata letak planet di antariksa, maka dibutuhkan media gambar yang secara langsung dapat menvisualisasikan keadaan yang sebenarnya di ruang antariksa. Berikut adalah gambar isi tata ruang antariksa, yang dapat membantu pemahaman siswa
Dengan adanya media grafis gambar tersebut akan membantu siswa untuk melihat tata surya di antariksa.
BAB III
 PENUTUP

Pemanfaatan media grafis gambar diperlukan strategi yang tepat, hal ini dimaksudkan agar pelajaran tidak terjebak pada sifat monoton dan siswa tidak hanya menonton. Pembelajaran tata surya dengan diawali media gambar akan membawa suasana belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan atau menuliskan tata surya yang disajikan dalam gambar. 
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan FIP-IKIP Malang.

Ibrahim, H. 1999. Pemanfaatan dan pengembangan media slide pembelajaran. Bahan ajar. Disajikan dalam pelatihan produksi dan penggunaan media pembelajara bagi dosen MDU Universitas Negeri Malang, 8 Februari s.d 6 Maret 1999.

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. FIP. UM.

Moedjiono. 1981. Media pendidikan III: Cara pembukaan media pendidikan. Jakarta: P3G. Depdikbud.

Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan: pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali.

Sihkabuden. 1994. Klasifikasi dan karakteristik media instruksional sederhana. Malang: FIP IKIP Malang.

m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar